Pernah
saya mendapat sebuah pertanyaan dari salah satu siswa,
“Pak,
kalau kita beribadah kepada Allah dengan harapan supaya kita jadi kaya itu
gimana pak, artinya ibadah kita semata-mata hanya untuk mencari kekayaan dan
ibadah kita tidak ikhlas...???”
Yuk
kita bahas bareng2, akan tetapi sebelumnya saya minta maaf apabila banyak
kekurangan disana-sini dalam menyampaikan.
Mengutip
Qur’an surah Al-Israa’ ayat 79 yang menyebutkan bahwa:
“Dan pada sebagian malam hari BERsembahyang tahajjudLAH kamu
sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu
ketempat yang terpuji” (Q.S. Al-Israa’:79)
Jelas
dikatakan bahwa “Bersembahyang Tahajjudlah” merupakan suatu seruan Allah kepada
manusia bahwa bagi siapa yang melakukan shalat tahjjud maka Allah akan
memberikan kebahagiaan dengan janji-janji-Nya.
Apakah
baik bila seseorang beribadah hanya karena ingin beribadah (tanpa permintaan
apapun kepada Allah? Jawabannya sangat baik.
Tapi
nanti dulu, belum tentu baik beribadah kepada Allah tanpa ada suatu permintaan,
lihat saja orang yang shalat lalu dia melenggang pergi begitu saja. Apa pantas?
Semakin kita meminta maka Allah akan semakin senang, sebab hakikatnya kita
perlu dan butuh sama Allah.
“Ibadah
adalah jalan ikhtiyar untuk mencapai dunia.”
Menurut
Luqman r.a., “Bila seseorang selesai
beribadah (baik wajib maupun sunah) kemudian ia meminta, maka ia mendapat dua
hal: kebaikan ibadah dan kebaikan meminta.”
"Sesungguhnya
mereka yang kamu sembah selain Allah itu tidak mampu memberikan rezeki
kepadamu, maka mintalah rezeki itu kepada Allah dan sembahlah Dia (saja) serta
bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya lah kamu sekalian dikembalikan."
(Al-Ankabut: 17)
Janji
nikmat yang Allah sebutkan merupakan motivasi bagi kita supaya kita rajin dalam
melakukan ibadah kepada Allah, tentu dalam setiap ibadah kita akan ada yg
namanya pengharapan terhadap janji Allah, lalu kemudian apakah salah apabila kita
beribadah hanya supaya ingin menjadi kaya...??? Karena kekayaan juga merupakan
bagian dari nikmat (janji) yang Allah berikan kepada kita.
Jadi,
ini bukan disebut ikhlas atau tidak. Ini adalah suatu keharusan, sebab kepada
siapa lagi kita meminta kalau bukan kepada Allah?
Akhirnya
Luqman pun berpesan kepada kita “Titilah jalan ibadah, hingga kita menemukan
jalan terang bagi hidup kita, dan ketika sudah terang, istiqamahlah. Bahagiakan
hati dengan janji-Nya. Besarkan hati dengan harapan-Nya. insyaAllah, bukan
sebuah kesalahan meniti kesuksesan dengan mengabdikan sepenuhnya pada jalan
ibadah. Malah menjadi sebuah keutamaan.”
Sehingga
mengikat sepatu pun niscaya akan bernilai ibadah apabila dilakukan dengan
mengucap BASMALAH.
Semoga
kita termasuk ahli ibadah, Aamiin....
Wassalam...
Saran
dan kritik sangat saya butuhkan untuk menambah wawasan saya, Terimakasih.....
0 Response to "IBADAH DAN MEMINTA"
Posting Komentar